Nasib Anak Kos

Hari- hari seperti ini sering sekali terjadi, dimana kita harus berjoang untuk bertahan hidup dengan uang seadanya, bahkan sama sekali tidak ada.Namun hal ini bukanlah sebuah derita yang harus di ratapi, namun kejadian ini acap kali menimpa kita khususnya kita sebagai penyandang "An@K Kos".malahn keadaan seperti ini seakan- akan menjadi hiburan tersendiri di setiap akhir bulan kelabu. Diakui atau tidak kita tidak akan terlepas dari sisi ini, dimana segala urusan di tanggung sendiri tanpa ada yang membantu memikul,jangankan membantu memikul,menolehkan kata kata iba pun tidak ada.betapa sedihnya kaum yang seperti ini,harus menjalani kehidupan dengan sekuat tenaga sendiri.Bayangkan, masak sendiri,cuci baju sendiri,beli beras sendiri, bahkan pergi kepasar selaknya ibu- ibu rumah tangga pada umumnya.Untung saja kita tidak menyamai kegiatan- kegiatan yang biasanya ibu ibu lakukan di perumahan,"arisan" Misalnya.hmm....Tanpa kita munafiq, kita juga sering melakukan selayaknya ibu- ibu lakukan di sela- sela waktu kosongnya yaitu "Nge- Ghossiiipp".kadang saya berfikir, apa bedanya kita dengan ibu- ibu....!!
Awalnya kehidupan seperti ini seakan menjadi beban,Namun hal ini menjadi kebiasaan yang menjadi hiburan tersendiri di setiap akhir bulannya.yang tadinya kita keluar rumah dengan gagahnya, berbekal baju rapi dan wangi..,sebatang roko'yang berkelas,jalanpun seakan ringan seolah tanpa beban,yang anehnya ketika masa ini datang seolah
orang- orang yang ada di samping kita sangat rendah derajatnya di banding kita, bahkan semua orang seakan patut di kasihani.Biasanya fase ini terjadi ketika setiap awal bulan.Maklum saja "Anak KOS".Jayanya Setiap Awal Bulan saja.untuk melukiskan perasaan ini mungkin ada sebuah lagu yang cocok "tiap hari makan mie.....bagaimana ngga kurang gizi....Nasib anak.....KOS..."tanpa kita sadari bahwasannya kehidupan itu berputar oms....!Nah, kita kan benar benar tersadar ketika fase ini lewat di hadapan kita, Dimana lembaran kertas yang bernominal di dompet kita semakin tipis,bahkan dengan terpaksa membuka Brangkas, yang tadinya dana yang ada di brangkas itu akan di alokasikan untuk kebuthan berikutnya. Dikala jalan kita sudah merunduk,rokok mengalami pergeseran dari merk berkelas menjadi merk bawahan,bahkan untuk membelinya pun harus berjuang dengan keringat dan darah,kita akan mengalami pergeseran sudut pandang,kita seakan lemah di hadapan orang- orang yang ada di sekitar kita, bahkan seekor "cunguk" pun berubah raut mukanya menjadi raut muka iba kepada kita.Di sinilah kita akan merasa sendiri,memurung diri di rumah,senyumpun menjadi mahal harganya seakan melebihi harga Gas elpiji di Indonesia dan harga bahan pokok menjelang ramadhan tiba.di sini kita akan tertunduk sadar bahwasanya penyesalan hanyalah penyesalan belaka.yang ada di benak kita adalah "Welcome tanggal Muda".Ini pasti berakhir.kehidupan seperti ini yang akan menghambat pendapatan sebuah negara,bahkan menghambat roda pertumbuhan ekonomi dunia.namun percayalah....!!!Kaum kita merupakan kaum terlatih sejak dini, jadi ketika nantinya sudah hidup di alam nyata semuanya akan terkuak kita tetap akan lebih unggul...!!percayalahh....maka dariitu, AWAS....Jangan sampai ANDA SALAH MEMILIH KAUM....!!!

By: aa uday
lagie sumpex's